Secangkir Cinta, Rindu dan Harapan. Gabungan empat kata yang dapat mewakili seluruh isi buku A Cup of tarapuccino. Setelah sukses dengan beberapa novel sebelumnya, Riawani Elyta bersama rekannya Rika Y Sari menumpahkan ide-ide kreatif mereka dalam sebuah novel A Cup of Tarapuccino yang bertajuk romansa. Perpaduan sosok Riawani Elyta seorang penulis penyuka cappuccino dengan Rika Y Sari, pengusaha bidang kuliner mampu membuat sebuah kisah yang benar-benar hidup dan mengangkat cerita yangfresh. Mulai dari setiap penggambaran latar, plot-plot yang disajikan, pemilihan karakter tiap tokoh dan paling penting ide cerita yang diusung oleh penulis.
Novel ini menceritakan kisah dua orang sepupu yang mencoba keberuntungan mereka dengan mendirikan usaha bakery bersama yaitu Bread Time. Tara, tokoh utama pelaku utama dalam cerita novel ini adalah seorang gadis bijak, kreatif, keras kepala dan penuh dengan segudang ide gila yang terkadang sepupunya, Raffi, tercengang dan memang ide-ide gila yang dilontarkan oleh Tara selalu berhasil menjadi hal yang luar biasa dimata Raffi. Kepribadian Raffi yang lebih kalem , berkharisma, cerdas dan tidak banyak bicara membuatnya lebih sering mengaminkan semua ide kreatif yang dimiliki Tara. Raffi yang lebih suka berpakaian rapi dengan setelan jas sangat menggambarkan kepribadian dirinya. Sedangkan Tara, terlihat modis dengan semua pakaian blusnya dan tak pernah lupa dengan hijabnya. Selain Tara dan Raffi, penulis juga memuncullkan karakter Hazel atau Diaz. Penulis memunculkan karakter Hazel/ Diaz sebagai pribadi misterius dan bertanggung jawab pada keluarga.
Plot yang dimunculkan oleh penulis dalam cerita menggambarkan Hazel/Diaz yang rela bekerja apa saja untuk membiayai keluarganya yang terbalut hutang ayahnya yang telah meninggal. Hazel/Diaz terpaksa bekerja serabutan dipasar dan paling berbahaya adalah menyelundupkan barang-barang illegal dari luar negeri untuk dipasarkan di kota Batam. Kehidupan Hazel/Diaz sangat jauh berbeda dengan Raffi dan Tara yang memang mempunyai keluarga sempurna dan memiliki usaha bakery yang semakin mencapai puncak kejayaan. Masuknya Hazel/Diaz dikehidupan Tara dan Raffi semakin membuat usaha bakery mereka yang dulunya sangat diminati dan selalu berjalan mulus mulai mendapat beberapa gangguan. Namun Tara yang telah terpesona akan kepribadian Hazel/Diaz sering menaruh sedikit perhatian padanya tidak mempunya pikiran buruk terhadap Hazel/Diaz. Walaupun banyak yang tidak menyadarinya, namun Raffi sebagai sepupu dan teman Tara dari kecil merasa seperti ada sesuatu yang menyeruak dari dalam hatinya. Rasa yang membuatnya takut kehilangan Tara, dan dia mulai menyadari betapa dia menyayangi sepupunya itu.
Keberhasilan bisnis bakery Raffi dan Tara yang semakin mencapai puncak mendapat beberapa gangguan. Gangguan datang dari bos Hazel saat dia bekerja menjadi penyelundup dan penyuplai barang selundupan Calvin & Co. Ibarat sebuah pohon, semakin tinggi pohon itu menjulang ke atas semakin kencang pula angina akan meniupnya.
Penulis menyajikan cerita yang tidak membuat pembaca merasa bosan. Gaya bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami oleh semua orang. Penulis behasil membawa pembaca memasuki dunia penulis, dimana penulis mampu memancing emosi pembaca seperti menangis dan tersenyum sendiri tanpa disadari. Saat penulis menuliskan setiap detail objek, pembaca dengan mudah memainkan kekuatan imajinasinya dan serasa ia hidup di dalam cerita penulis. Poin-poin seperti itu yang menjadi nilai positif yang dimiliki oleh penulis novel.
Selain itu, hal menarik dari novel A Cup of Tarapuccino ini adalah desain cover dan perwajahan novel. Mulai dari pemilihan judul dan desain cover novel, membuat orang lain tertarik untuk membaca isi novel secara keseluruhan. “Don’t judge a book from the cover” tidak berlaku untuk novel ini. karena memang cover novel mampu menggambarkan cerita yang ingin disampaikan oleh penulis. Hal itu yang membuat pembaca semakin penasaran bagaiman alur cerita yang disuguhkan.
Penulis mampu menyajikan rangkaian demi rangkaian cerita tanpa menimbulkan makna yang ambigu bagi pembaca. Ketika penulis telah mampu mewujudkannya, pembaca tidak akan merasa malas dan menganggap bahwa membaca itu membosankan.
Walaupun secara keseluruhan novel ini kelihatan sempurna, namun di akhir cerita penulis seolah ingin membuat penasaran pembaca bagaimana endingnya. Jika dilihat dari akhir cerita, sepertinya susah sekali untuk menangkap bagaimana ending ceritanya nanti. Hal itu terkadang membuat pembaca merasa sedikit kecewa karena penulis seperti ingin membuat pembaca sibuk dengan dunia imajinasinya sendiri. Pembaca ingin ending cerita yang dibaca sesuai dengan harapannya.
Novel ini sangat menginspiratif pembaca dengan ide-ide cerita yang baru. Novel ini juga mampu mengajarkan kita betapa pentingnya nilai kejujuran dan kepercayaan ditanamkan terhadap orang lain. Ketika membaca novel ini, pembaca akan merasa selalu penasaran dengan rangkaian cerita berikutnya. Ketika suatu novel memberikan nilai positif yang lebih kepada pembaca, novel itu sangat wajib untuk dibaca. Novel A Cup of Tarapuccino ini telah membuktikannya. Setelah membaca resensi ini, wajib beli novelnya ya.
Diresensi oleh Desi Marina