Oleh: Nurra Kepin
“Avilla”, panggilan istimewa yang mengistimewakan Margriet itu, menjadi tolak ukur tersendiri bagi Margriet untuk meneguhkan hati pada seorang Fajar, sosok yang mengajarkan bahwa keikhlasan adalah sejenis cinta yang membebaskan.
Novel ini berisi dua kisah inspiratif milik Fajar dan Phil tentang pencarian Tuhan. Kisah Phil dan Fajar yang terpesona pada Margriet dengan keanggunan dan keimanan yang ia punya, menghadirkan konflik tersendiri pada masing-masing tokoh dalam memilih cinta dan iman. Semua kisah di dalamnya benar-benar menyentuh terutama kehadiran sosok Margriet yang memahamkan kepahaman tentang Tuhan pada Fajar (yang notabene halfmuslim- half katolik). Bahwa betapa indahnya memiliki Tuhan. Asalkan menuju Tuhan, maka itu adalah jalan yang baik demi menyampaikan makna mencintai Tuhan bagi hidup. Juga betapa beruntungnya Phil, mengingat sebelumnya ia adalah atheis, seorang yang enggan membawa Tuhan dalam kesehariannya karena hanya takut terjebak dalam ‘ritual abad pertengahan’.
Novel ini cocok untuk remaja dan dewasa. Apapun agama anda, novel ini cocok untuk menambah ‘benih-benih’ kasih sayang anda kepada Tuhan. Bagi remaja penggemar teenlit, kisah drama cinta nan romantis antara Margriet, Fajar, Phil, dan Trudy dalam novel ini, dapat menjadi daya tarik tersendiri ditambah dengan seperangkat inspirasi yang akan ‘mengayakan’ wawasan anda tentang makna cinta.
Desain sampul elegan dan menarik. Menggambarkan kota Jakarta dengan simbol monasnya di samping simbol negara Vatikan yang merupakan settingdari novel ini. Ketebalan dan ukuran novel, serta jenis huruf mendukung kenyamanan dalam membaca.
“Tak ada gading yang tak retak”. Novel ini juga tak lepas dari ketidaksempurnaan. Sosok Margriet dan Princess Adda yang memahamkan pemikiran tentang Tuhan secara mendalam pada Fajar memiliki persamaan makna meskipun disajikan dengan redaksi yang berbeda. Hal tersebut terkesan diulang dan sedikit menjenuhkan.
Meskipun terdapat kekurangan, kelebihan novel ini pastinya lebih mendominasi. Novel ini sangat dianjurkan untuk dibaca. Pada akhirnya, penulis akan memahamkan pembaca mengenai makna kebahagiaan, keikhlasan, dan ketulusan. So, tunggu apa lagi? Miliki novel ini segera!
Judul buku : My Avilla
Penulis : Ifa Avianty
ISBN : 978-602-8277-49-5
Ketebalan : 184 halaman
Ukuran : 20 cm
Harga buku : Rp 26.000
Pernahkah engkau merasakan kagum yang sangat kepada seseorang? Kagum yang tak pernah sanggup engkau ungkapkan, karena orang yang kau kagumi itu, justru pesaingmu sendiri?
Ya, Trudy begitu terpesona kepada Margriet. Sang kakak itu, seperti diciptakan untuk sebuah kesempurnaan. Kecantikannya, kelembutannya, kecemerlangan hatinya, selalu membuat ia merasa menjadi sosok terburuk, terkasar, dan terjahat sedunia, saat bersanding dengannya.
Dengan apa yang dimiliki, lelaki terhebat di dunia pun, mungkin akan bangga bersanding dengan Margriet. Tetapi, mengapa justru dengan sang kakak ia harus terlibat cinta segitiga?
Ia sungguh tak sanggup melihat Fajar, lelaki yang ia cintai, sering dengan begitu mesra memanggil Sang Margriet dengan sebutan “My Avilla.”
Nyata-nyatanya, Margriet ternyata lebih memilih lelaki bule mualaf, Phill. Lelaki tampan yang periang dan terpelajar, yang juga telah menyemaikan benih kasih-sayang di hati Margriet, sang istri.
Namun, Trudy tahu, alunan cinta di jiwa Fajar, tak lekang karena pernikahan itu …. Bahkan, ketika akhirnya ia dan Fajar telah nyaris sejengkal memasuki gerbang pernikahan, mendadak ia menyadari, bahwa ia tak memiliki kelembutan jiwa setara Margriet, yang akan mampu dengan ikhlas menerima Fajar yang menjadi cacat itu apa adanya.
Novel ini adalah drama cinta nan romantis. Tentu saja cinta yang memberikan lautan inspirasi. Namun, tentu saja tak sekadar jalinan cinta yang ditengahkan. Pencarian Phill dan Fajar akan Tuhan, telah membuat novel ini dengan sendirinya mengusung pencerahan. Phill yang sebelumnya non muslim, dan Fajar yang bersekolah teologi di Roma. Mereka, sama-sama menemukan cahaya. Sama-sama menemukan Tuhannya.