Barangkali ada yang penasaran, novel “Perempuan Misterius” ini sebenarnya tentang apa sih?
Novel ini merupakan novel remaja yang mengandung unsur misteri. Bukan misteri horor atau supranatural, melainkan unsur detektif dan petualangan. Berhubung genre crime/detective adalah genre preferensi pertama saya untuk novel yang saya baca, saya juga pengin banget bisa menulis cerita dengan genre itu. Biar seru juga selama menulisnya karena saya harus berpikir keras saat menempatkan adegan: mana yang akan dikeluarkan duluan, mana yang harus disembunyikan dan baru dimunculkan belakangan, terutama waktu pengungkapan misterinya.
Namun, karena novel ini novel remaja, saya mesti membatasi plotnya agar tidak terlalu rumit atau terlalu dark. (Apalagi otak saya juga belum sampai untuk bikin kasus ala Sherlock Holmes, Agatha Christie, atau bahkan Conan dan Kindaichi.) Jadilah saya sederhanakan sekali, memaksimalkan bahan dan referensi dengan segala keterbatasan waktu, berusaha menepati deadline Kompetisi Menulis Indiva yang waktu itu tinggal sebulan. Untungnya novel ini sebenarnya merupakan “daur ulang” dari dua novel lain yang pernah saya tulis dan ditolak penerbit, jadi sudah ada panduan untuk garis besar plotting kasusnya (dan twist akhirnya). Meskipun begitu, tetap saja saya merombak segalanya. Saya ciptakan karakter-karakter baru, jalan cerita baru, situasi baru, villain baru. Tak lupa, ramuan untuk “pesan moral” pun saya masukkan, berhubung sebelumnya cerita ini pure petualangan/detektif. Novel ini pun akhirnya menjadi novel yang benar-benar berbeda dengan kedua novel cikal bakalnya, apalagi setelah revisi. Saya juga tidak ingat bagaimana ceritanya berkembang menjadi seperti itu, melenceng jauh dari outline awal.
Karakter utama novel ini bernama Iska (bukan kependekan dari Iskandar!). Dia gadis enam belas tahun, siswi kelas XI SMA yang menyukai tenis sejak kecil. Iska sangat berambisi untuk bisa bertanding di Grand Slam suatu hari nanti, sayangnya menjadi atlet internasional tidak semudah itu.
Novel ini akan menceritakan kisah Iska bersama kedua sahabatnya, Mimi dan Ganesh, dalam memecahkan suatu misteri yang awalnya muncul akibat prasangka mereka sendiri. Saya menulis novel ini bukan dengan maksud untuk mengobrak-abrik emosi, jadi sebaiknya Anda tidak berekspektasi untuk terharu-biru usai membacanya. Novel ini akan mengajak Anda berpikir sebagaimana yang otomatis otak manusia lakukan saat membaca cerita detektif. Tapi tenang saja, novel ini tidak akan memeras otak terlalu banyak, kok. Cerita novel ini unyu dan menyenangkan. 🙂

Berikut beberapa fun fact dalam penulisan Perempuan Misterius:
#1 Judul asli novel ini adalah “Misteri Wanita di Lapangan Tenis”. Saya mengambil judul itu karena saya ingin punya novel yang berjudul ala-ala novel Agatha Christie. Judul orisinal tersebut sebenarnya jauh lebih menggambarkan cerita novelnya daripada “Perempuan Misterius”, tapi judul barunya ini juga memantik rasa penasaran meski dalam kadar berbeda.
#2 Bab 11 adalah bab tersulit untuk ditulis. Saking sulitnya, saya sempat menunda menulis sekitar 1-2 hari. Padahal, sebagian besar konten bab tersebut sebenarnya hanya perlu saya salin dari paper tugas kuliah saya. Kalau novel ini sudah berada di tangan Anda, silakan cek Bab 11 dan mungkin Anda akan paham kenapa bab tersebut sangat sulit diselesaikan.
#3 Saya sudah tahu ada Kompetisi Menulis Indiva sejak bulan April, tetapi karena masih sibuk, saya baru bisa mulai menulis tepat tanggal 1 Juli untuk deadline cap pos tanggal 1 Agustus. Meskipun begitu, saya sempat tamasya ke rumah teman di Pamekasan. Jadi ada beberapa bagian novel ini yang ditulis di atas bus Pamekasan-Surabaya, tepatnya di atas Jembatan Suramadu.
#4 Editor memberi saya waktu untuk merevisi novel ini selama tiga bulan dari awal Oktober sampai tanggal 31 Desember 2019. Namun, saya menyelesaikan revisi itu hanya dalam waktu satu minggu sebelum deadline karena bulan-bulan sebelumnya masih sibuk dan mobile. Tanggal 31 Desember saya lembur dari pagi sampai malam di depan laptop, tidak berhenti kecuali untuk salat. Versi novel yang di tangan Anda ini selesai beberapa menit sebelum kembang api dan terompet tahun baru 2020 ramai bersahut-sahutan.
#5 Ada lima alternatif penyelesaian/pengungkapan misteri yang awalnya saya rancang untuk novel ini. Dari kelima alternatif, saya memilih yang ketiga. Tapi editor meminta revisi, jadi saya mencari lagi alternatif baru.

#6 Untuk menyelesaikan novel ini, saya menonton banyak sekali video pertandingan tenis dan mempelajari aturan-aturannya yang rumit. Aturan itu saya tulis di sticky notes yang saya tempel dengan selotip di pinggir laptop. Sampai sekarang, sticky notes itu tidak saya cabut. Jadi, setiap kali saya membuka laptop, saya masih selalu melihat sticky notes itu, mengingatkan saya akan proses penulisan novel ini.
Daebak!😍