Oleh: Ratnani Latifah
“Orang tua tak boleh semena-mena karena merasa memiliki otoritas kekuasaan dan pendanaan, boleh memaksa anaknya hanya menekuni bakat minat tertentu.” (hal 93).
Setiap anak itu unik dengan bakat, minat dan potensi yang dimiliki. Karena itu sebagai orang tua kita harus memahami bakat dan potensi anak sedini mungkin. Jangan sampai kita menjadi orang tua yang egois, dengan memaksakan kehendak kepada anak. Misalnya anak suka menggambar, tapi orang tua memintanya menjadi dokter dan lain sebagainya. Padahal apa yang disukai orang tua, belum tentu diminati sang anak. Akibatnya, anak menjadi tertekan, belajar menjadi tidak menyenangkan.

Buku ini bisa menjadi salah satu buku yang pas untuk dibaca para orang tua atau calon orang tua. Melalui buku ini, kita akan diberi gambaran tentang bagaimana cara memahami bakat anak juga cara untuk mengembangkan bakat yang dimiliki. Dipaparkan dengan bahasa sederhana, buku ini sangat mudah untuk dipahami.
Di antara bakat dan minat yang mungkin dimiliki anak adalah linguistic, logical-mathematical, spatial, musical, naturalist, bodily kinesthetic, interpersonal, dan intrapersonal(hal 71-73). Namun perlu kita sadari setiap anak tidak mungkin hanya memiliki satu minat atau bakat saja. Bisa saja ada lebih dari dua minat dan bakat yang dimiliki. Oleh sebab itu arahan dan dukungan dari orang tua sangat diperlukan agar anak tidak sampai sampai salah langkah ketika memilih bakat atau potensi yang paling pas untuk dirinya.
Untuk mengenali bakat, minat dan potensi anak, maka orang tua perlu terlebih dahulu harus memahami apa yang disukai anak. Selain itu kita juga bisa melihat keahlian apa yang mudah dipahami anak. Misalnya anak memiliki minat terhadap seni menulis—di mana ia terlihat pandai dalam mengarang. Lalu ada pula anak yang pandai dalam urusan menggambar atau menyukai tentang musik. Ketika kita sudah mengetahui minatnya maka seyogyanya kita mencoba memberikan arahan, agar bakat dan potensi yang dimiliki anak itu tidak sia-sia.
Lalu ntuk meningkatkan bakat dan minat anak, penulis menjabarkan 15 cara yang dipaparkan dengan lugas dan mudah dipahami. Di antaranya adalah pentingnya motivasi, memiliki komitmen, mencari guru yang tepat, selalu latihan dan banyak lagi. Untuk lebih lengkapnya kita bisa langsung membaca buku ini.
Secara keseluruhan buku ini sangat menarik. Buku yang ditulis oleh penulis yang memang basic pendidikannya adalah seorang psikolog, benar-benar akan membuka mata hati kita tentang pentingnya menghargai dan mendukung bakat minat juga potensi anak. Dilengkapi dengan rancangan bakat minat, hal itu akan membantu kita untuk meningkatkan bakat minat pada anak. Sayangnya ada beberapa kesalahan tulis—khususnya dalam penulisan arab; penulisan dalil Al-Quran dan hadits—yang semestinya harus diperhatikan dengan baik. Namun lepas dari kekuangan yang ada, hal itu tidak mengurangi esensi dari isi buku.
15 Rahasia Melejitkan Bakat
Judul : 15 Rahasia Melejitkan Bakat Anak
Penulis : Sinta Yudisia
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Cetakan : Pertama, Januari 2020
Tebal : 272 halaman
ISBN : 978-602-1614-31-0
Di dunia ini, hanya 3% orang yang merancang kehidupannya dengan bersungguh-sungguh. Padahal, Tuhan menitipkan dalam diri seseorang setidaknya dua atau tiga minat bakat. Sebagian orang dapat menggabungkan kecerdasan dan bakatnya sehingga menjadi technopreneur macam Sergey Brin, Larry Page, Mark Zuckerberg. Sebagian gagal, bahkan jatuh di titik terendah seperti Eduard Einstein dan William James Sidis. Sejarah tidak hanya ditorehkan oleh orang-orang yang memiliki kecerdasan luarbiasa. Lebih dari itu, orang-orang hebat ternyata mampu menemukan bakat tersembunyi, mengasahnya dan melejitkannya hingga optimal.
Sebagai orangtua, apakah kita sudah membuka rahasia dalam diri sendiri dan berikutnya mampu menemukan rahasia-rahasia terhebat dalam potensi anak-anak kita? Semoga buku ini membantu anda menemukan cara untuk membentuk bakat unik yang tersembunyi dan terpendam!