Salah satu tokoh ulama besar yang sangat terkenal adalah Imam Bukhari. Semua kaum Muslimin tentu tak sekadar mendengar, tetapi juga pernah mengkaji buku-buku beliau, minimal pernah mendengar hadist yang beliau riwayatkan. Beliau sangat termasyhur, karena telah meninggalkan begitu banyak ilmu yang sangat penting bagi umat Islam. Hadist yang beliau riwayatkan, bisa dikatakan memiliki derajat yang tinggi setelah Kitab Suci Al-Quran.
Imam Bukhari memiliki nama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju’fi Al-Bukhari. Disebut Imam Bukhari, karena beliau berasal dari Bukhara, sebuah tempat yang saat ini berada di bawah wilayah Republik Uzbekistan. Pada abad 9 hingga 13 Masehi, Bukhara merupakan salah satu pusat peradaban Islam di Asia Tengah. Imam Bukhari lahir pada 13 Syawal 194 Hijriah, atau bertepatan dengan tanggal 21 Juli 810 Masehi, yakni di saat Islam berada di bawah pemerintahan Dinasti Umayyah.
Imam Bukhari merupakan putera dari Ismail bin Ibrahim, seorang ulama yang mendalami ilmu fikih, akan tetapi, sejak kecil sang ayah telah wafat, sehingga Imam Bukhari merupakan seorang anak yatim. Ketika Bukhari berusia remaja, yakni usia 16 tahun, beliau bersama keluarga pergi berziarah ke Makkah dan Madinah, serta berguru kepada para ulama besar di sana. Perjalanan tersebut tentu sangat berat dan memakan waktu sangat lama, karena menempuh jarak sekitar 4500 kilometer. Oleh karena itu, Imam Bukhari tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menimba ilmu dari para ulama yang berada di dua kota suci tersebut. Selain Mekah dan Madinah, Imam Bukhari juga mengembara ke kota-kota seperti Kufah, Baghdad dan kota-kota lainnya dalam rangka menemui para perawi hadist. Keseriusan Imam Bukhari membuahkan hasil. Pada usia 18 tahun, karya pertama beliau berhasil diselesaikan, yakni kitab yang berjudul “Kazaya Shahabah wa Tabi’in”.
Berikut ini adalah beberapa hal penting dalam kehidupan Imam Bukhari.
- Beliau pernah kehilangan penglihatan saat kecil, yakni saat usia 10 tahun. Sang ibu sangat sedih dan terus berdoa, dan Imam Bukhari pun akhirnya sembuh. Sang ibu pun bertekad untuk mendidik anaknya agar menjadi orang yang semaksimal mungkin bermanfaat untuk agama.
- Imam Bukhari berhasil mengumpulkan dan menghafal 1 juta hadist yang didapatkan dari 80 ribu perawi. Tidak sekadar dihafal, hadis tersebut kemudian beliau telaah dan diseleksi dengan sangat ketat, dan hadist yang shahih beliau tulis dalam kitab “Shahih Bukhari” yang sangat terkenal hingga sekarang. Shahih Bukhari berisi 7.275 buah hadist (sumber lain mengatakan 9082 hadist). Karena ketatnya seleksi tersebut, Shahih Bukhari merupakan hadist-hadist yang sangat kuat dan berderajat tinggi.
- Untuk berhasil menemui 80.000 perawi tersebut. Imam Bukhari melakukan perjalanan mulai dari kampung halamannya di Bukhara (Uzbekistan) menuju Mekah, Madinah, Bashrah, Mesir, Kufah, Baghdad hingga Asia Barat. Beliau membutuhkan waktu 16 tahun untuk mendapatkan 1 juta hadist tersebut.
- Imam Bukhari telah menulis banyak kitab-kitab hadist, di antaranya adalah Shahih Bukhari (Al-Jami’Ash-Shahih), Al-Adab Al-Mufrad, Adh-Dhuáfa ash-Shaghir, At-Tarikh As-Shaghir, At-Tarikh Al-Kabir, At-Tafsir Al Kabir, Al-Musnad Al-Kabir, Kazaya Shahabah wa Tabiín, dan sebagainya.
- Imam Bukhari wafat dalam usia 62 tahun, pada tahun 870 Masehi, tepat di malam Idul Fitri. Menjelang wafat, beliau tinggal di Khartank, dekat Samarkand dan wafat di sana.
Semoga Allah SWT merahmati beliau dan kita kelak bertemu dengan beliau di surga. Aaamiin. [YMS].