judul gambar
judul gambar
ArtikelBuku BaruResensi

Membedah Kebahagiaan dalam Perspektif Psikologi Positif

judul gambar
Buku Psikologi Kebahagiaan ini memberikan perspektif baru mengenai konsep kebahagiaan yang mengintegrasikan teori-teori psikologi dan Islam. Buku ini ditulis oleh Taufik Kasturi, Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Yeni Mulati, mahasiswa Magister Psikologi UMS.

Resensi oleh Noer Ima Kaltsum
Judul : PSIKOLOGI KEBAHAGIAAN
Penulis : Taufik Kasturi dan Yeni Mulati
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Cetakan : Pertama, Maret 2023
Tebal : 168 halaman
ISBN : 978-623-254-139-0

Buku Psikologi Kebahagiaan ini memberikan perspektif baru mengenai konsep kebahagiaan yang mengintegrasikan teori-teori psikologi dan Islam. Buku ini ditulis oleh Taufik Kasturi, Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Yeni Mulati, mahasiswa Magister Psikologi UMS.

judul gambar

Pada bagian pertama berisi tentang kebahagiaan dalam tradisi klasik, yakni kebahagiaan dalam alam filsafat Yunani dan kebahagiaan dalam khazanah Islam. Kebahagiaan dalam alam filsafat Yunani dapat dicapai melalui kemampuan jiwa, seperti kearifan, kesederhanaan, keberanian, dan keadilan. Selain itu menurut Aristoteles ada 5 jenis kebahagian yang bisa dicapai, yakni kebahagiaan fisik, persahabatan, ketenaran, kesuksesan, dan kebahagiaan pola pikir dan keyakinan. Bila berhasil memperoleh kelima kebahagiaan, menurut Aristoteles, maka ia telah meraih kebahagiaan yang sempurna (hal. 21-23)

Kebahagiaan menurut khazanah Islam, seperti yang disampaikan oleh Ibnu Miskawaih bahwa manusia memiliki dua kebahagiaan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah. Kebahagiaan jasmaniah bersifat fana, bersifat material, terstimulasi hawa nafsu, mengandung kesenangan dan berefek penyesalan. Kebahagiaan rohaniah merupakan kebahagiaan tertinggi yang selalu terhubung dengan puncak spiritual, yaitu Allah swt. Menurut Abu Hamid Al Ghazali teraihnya kebahagiaan adalah sebuah proses yang dilalui seseorang melalui mujahadah. (Hal 26-29)

Pada bagian kedua, penulis menuliskan arti kebahagiaan menurut salah satu tokoh dunia, Albert Einstein dalam sebuah pesan. Pesan tersebut isinya kehidupan yang tenang dan rendah hati akan membawa lebih banyak kebahagiaan daripada mengejar kesuksesan , yang mana kegelisahan akan terus menerus menyertainya. Einstein juga menulis pesan di mana ada kemauan di sana ada jalan. (Hal 31-32)

Kebahagiaan adalah suatu kondisi di mana seseorang lebih banyak merasakan hal-hal yang menyenangkan dari hidupnya daripada hal-hal yang menyedihkan. Orang yang bahagia mampu mencari celah positif dari suatu peristiwa yang kurang berpihak kepadanya menjadi sarana untuk tetap bersyukur. Selanjutnya rasa syukur ini akan membawa kebahagiaan. (Hal 36)

The good life dalam konteks Al Qur’an akan terpenuhi dengan dua syarat, yaitu beriman dan beramal salih. Melalui iman dan amal salih seseorang akan mendapatkan kehifupan yang baik dalam berbagai aspek kehidupan, baik kehidupan pribadi, keluarga, maupun sosial.

Bagian ketiga membahas teori-teori kebahagiaan. Kajian kebahagiaan biasanya dihubungkan dengan psikologi postif. Para tokoh psikologi modern kelah melakukan kajian kebahagiaan seperti Maslow dengan self actualization, Rogers dengan full-functioning person, Allport dengan healthy personality, Jung dengan individuation, dan Erikson dengan psychosocial development. Teori kebahagiaan mutakhir berupa psychological well being, subjective well being. Emotional well-being, dan authentic happiness.
Flourishing muncul pada bagian keempat. Flourishing adalah pengalaman hidup seseorang yang dari waktu ke waktu mengalami progres yang optimal. Flourishing menggambarkan seseorang yang mencapai tingkatan kesejahteraan hidup tinggi dan memiliki kehidupan mental yang sehat.

Dalam kondisi flourish, seseorang akan memancarkan aura positif yang menunjukkan antusiasme terhadap aktivitas yang dilakukan. Setiap individu bisa melakukan sesuatu untuk mengubah keadaannya dari kondisi tidak baik-baik saja ke arah positif. (Hal. 79)

Bagian kelima membahas apa yang membuat kita bahagia. Hal-hal yang membuat bahagia adalah harta kekayaan, pernikahan, kehidupan sosial, kesuksesan karier, usia, persepsi tentang kesehatan, agama, rasa syukur. Menurut penulis rasa syukur merupakan sumber internal kebahagiaan yang lebih tahan lama.

Cinta dan kebahagiaan dijelaskan pada bagian keenam. Dalam teori segitiga cinta, menurut Robert J. Sternberg ada 3 komponen yang membentuknya, yaitu keintiman, gairah, dan komitmen. Sedangkan cinta dalam perspektif Islam, urutannya adalah cinta penghambaan, perasaan mesra, kerinduan, empati, simpati, dan perasaan terhubung sekadarnya saja. Ternyata cinta bisa mengalirkan kebahagiaan bila seseorang dengan spiritualitas yang tinggi, pola pikir dan hubungannya erat dengan keimanan kepada Sang Pencipta. (hal 119)

Kesedihan dan titik balik menuju bahagia dibahas pada bagian ketujuh. Setiap manusia tentu pernah mengalami kesedihan. Pada saat mengalami kesedihan ada tahapan yang dilalui, yakni tahap penyangkalan, tahap marah, tawar menawar, depresi, dan tahap penerimaan. Namun, manusia bisa melalui tahapan-tahapan tersebut dengan menyesuaikan diri dan beradaptasi. Perjalanan spiritual dan rohani akan membawa manusia pada kebahagiaan.

Pada bagian terakhir penulis menyampaikan cara meraih kebahagiaan dengan optimalisasi senyawa biokimia cinta. Dalam tubuh manusia ada senyawa kimia yang melakukan proses biokimia. Proses biokimia ini mempengaruhi kondisi manusia, misalnya emosi dan kebahagiaan. Namun, untuk meraih kebahagiaan, cara yang dianjurkan adalah beribadah, melakukan olahraga, hubungan romantis, persahabatan dan persaudaraan, humor dan tertawa, dan menekuni hobi atau kegiatan yang menyenangkan. (hal 152-158)

Buku Psikologi Kebahagiaan ini merupakan buku pertama dari seri buku Psikologi Positif. Buku yang cocok bagi pembaca yang sedang belajar (psikologi), pencinta buku, dan umum. Sebab, dengan membaca buku ini ilmu yang didapat bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasanya cukup mudah dipahami dan terperinci karena ditulis oleh penulis yang berkompenten di bidangnya.

Tentang Penulis :
Noer Ima Kaltsum. Tinggal di Karanganyar. Guru Bimbingan Belajar Eksakta. Bergabung di Komunitas : Ibu-Ibu Doyan Nulis-SOLO.

judul gambar
Indiva Media Kreasi, penerbit buku di Kota Surakarta, telah berkhidmat sejak 1 Agustus 2007. Mengusung tagline: Sahabat Keluarga.

Related Posts

1 of 12

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *