Suasana di Ruang Seminar Lantai 5 Sekolah Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pagi itu, Sabtu, 29 Juli 2023 tampak meriah. Sekitar 150 peserta dan panitia Seminar dan Bedah Buku Psikologi Kebahagiaan yang diselenggarakan oleh Program Studi dan Alumni Magister Psikologi UMS memenuhi ruangan yang telah didekorasi indah oleh panitia. Peserta terdiri dari alumni serta mahasiswa Magister Psikologi UMS, serta peserta umum yang mayoritas berasal dari Solo Raya.
Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut Kaprodi Magister Psikologi UMS, Dr. Eny Purwandari, M.Si yang menjadi pembicara kunci (keynote speaker), penulis buku Psikologi Kebahagiaan, yakni Prof. Taufik Kasturi, PhD dan Yeni Mulati, MM, M.Psi serta pembedah, Arifah Handayani, M.Psi.

Dr. Eny Purwandari mengantarkan acara bedah buku dengan memberikan kuisoner yang dijawab oleh peserta dan langsung diolah menggunakan menggunakan Software NVivo. Hasilnya cukup menarik, karena mayoritas peserta yang hadir ternyata menganggap dirinya cukup berbahagia meskipun memiliki definisi beragam tentang kebahagiaan.
Dalam pemaparannya, Prof. Taufik Kasturi, penulis pertama buku Psikologi Kebahagiaan, yang juga merupakan dekan dan pengajar di Fakultas Psikologi UMS menyebutkan, bahwa kebahagiaan merupakan tujuan hidup semua orang, namun tak semua jenis kebahagiaan mampu mengantarkan seseorang pada kebahagiaan sejati, yaitu selamat dunia akhirat. Dalam perspektif Psikologi Islam, ruang lingkup kehidupan seorang manusia tidak hanya dunia, tetapi juga akhirat, sehingga segala sesuatu yang dilakukan di dunia, harus memiliki implikasi positif untuk akhirat. Oleh karena itu, kebahagiaan yang dicari di dunia, harus selaras dengan aturan-aturan yang digariskan oleh Sang Pencipta alam semesta, Allah SWT.
Insan yang berbahagia menurut beliau adalah insan yang memiliki karakter positif kehidupan yang baik, yang disebut hayatan thoyibah, dengan ciri khas: sehat jasmani dan ruhani, sabar, ridho pada takdir, dan sikap qonaah.
Prof. Taufik juga mengkaitkan antara kebahagiaan dengan hadist, “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)
Orang seperti itu, menurutnya adalah orang yang merupakan “well-being person“, yaitu orang-orang yang memiliki purpose of life, positif thinking, self acceptance, patience, gratitude, dan positive relations.
Penulis kedua buku ini, Yeni Mulati, M.Psi membuka sesinya dengan satu pertanyaan menarik: kebahagiaan itu sebuah anugerah atau pencapaian? Menurutnya, kebahagiaan adalah sebuah pencapaian, karena itu manusia harus mengerahkan upaya agar bisa berbahagia, salah satunya dengan mengoptimalkan senyawa-senyawa kebahagiaan yang ada pada tubuhnya seperti hormon endorfin, serotonin, oksitosin, vasopresin dan sebagainya. Berbagai aktivitas seperti ibadah, olahraga, seni, menekuni hobi, bahkan humor, menurutnya bisa membuat tubuh mensekresi hormon-hormon tersebut dan merasa bahagia.
Pembedah buku ini, Arifah Handayani, M.Psi yang juga mahasiswa S3 Psikologi UMS, menyebutkan bahwa buku ini sangat bagus untuk dibaca siapapun, namun memang ada beberapa kekurangan, seperti sistematika kepenulisan yang masih perlu dirapikan.
Peserta antusias menyimak pemaparan ke-4 pembicara. Acara yang dipandu moderator Aruny Amalia Syahida, M.Psi ini secara umum berlangsung dengan lancar, sukses dan memuaskan. Acara ditutup dengan booksigning oleh penulis buku dan pembagian doorprize dari sponsor, yakni penerbit Indiva Media Kreasi.
Alhamdulillah acara berlangsung dengan meriah, santai tapi serius. Makasih atas beritanya ya, Min…
Alhamdulillah