judul gambar
judul gambar
Uncategorized

Menjadi Orang Tua Bijaksana

judul gambar

Oleh: Supadilah

Ibaratnya saat menghadapi lampu lalu lintas. Ada yang membolehkan belok kiri langsung, ada juga yang berhenti meskipun belok kiri. Lalu apa yang kita rasakan ketika belum tahu tentang peraturan di tempat tersebut lalu ditindak oleh polisi? Tentu tidak rela dan bersungut-sungut bukan? Kita merasa keberatan ditindak karena belum tahu atau belum paham dengan peraturan itu.

judul gambar

Nah, begitu juga dengan anak-anak terhadap peraturan kita. Orang tua sering menganggap anak harus sudah tahu mana yang benar dan salah. Padahal anak mungkin belum memahaminya, tetapi orang tua tetap menghukumnya.

Menjadi seorang tua adalah sebuah karunia karena tidak semua orang tua diberikan kesempatan memiliki anak. Bersamaan dengan anugerah itu ada tugas dan tanggung jawab yang besar. Menjadi orang tua memang tidak mudah. Ada banyak permasalahan yang dihadapi. Buku ini memberikan panduan menjadi orang tua yang bijaksana. Ada tiga penulis berkolaborasi di dalamnya. Secara kebetulan ketiganya memiliki anak masing-masing tiga sehingga ilmu yang mereka tulis tidak diragukan lagi. Tentu saja berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka .

Anak banyak masalah? Percayalah bahwa kemampuan kita sesuai kadarnya ujian. Orang tua merasa disibukkan mengurusi anak. Mengajarkan berbagai ilmu dan menanamkan nilai-nilai agama kepada anak. Akan tetapi buku ini, waktu untuk mengasuh anak dan membesarkan anak itu sebentar akan ada masanya kita akan kaget bahwa mendapati anak yang lekas besar dan mungkin kita akan merindukan masa-masa pengasuhan itu.

Jadikanlah setiap hari yang kita lalui bersamanya sebagai saat-saat terpenting dan terindah karena masa itu takkan pernah kembali (hlm 21). Anakmerupakan amanah dari Allah. Dalam hal ini kita mencintai sepenuh hati. Bagaimana indikasi mencintai sepenuh hati? Orang tua merespon dengan bijaksana saat anak melakukan kebaikan dan kesalahan. Ya, orang tua harus rela dan siap ketika anaknya melakukan kesalahan. Tidak jarang orang tua berharap anaknya tampil seperti malaikat. Anak harus tampil manis setiap hari dan melakukan aktivitasnya dengan benar.

Respon orang tua sangat berpengaruh pada anak. Coba tanyakan berapa banyak kemarahan kepada anak dibandingkan pujian penghargaan dan dukungan? Menurut penelitian, manusia manusia sejak umur dua tahun sudah mulai berbohong. Maka, begitu pula anak-anak. Mengapa anak berbohong? Ada beberapa penyebabnya seperti anak takut mendapatkan hukuman, ingin diperhatikan dan dipuji, ingin mendapatkan pengakuan, pola asuh otoriter dan meniru orang tua serta lingkungan.

Setiap orang tua pasti tidak menginginkan anaknya berbohong. Lalu bagaimana jika anak berbohong? Bersikaplah bijak saat mendapati anak berbohong. Kadang ada orang tua yang langsung merespon dengan kekerasan verbal atau langsung menghukum anak dengan kekerasan fisik. Orang tua melakukan investigasi dengan kekerasan. Hal ini sangat tidak dianjurkan karena pengalaman kekerasan akan memberikan pengaruh buruk kepada anak.

Sanksi memang boleh dijatuhkan pada anak saat berbohong, apalagi jika anak sering melakukannya. Tujuannya agar anak tidak lagi mengulangi perbuatannya. Tapi yang paling tepat adalah orang tua memberikan konsekuensi yang dapat mendidik anak.

Memberikan hukuman berat pada anak yang melakukan kesalahan akan mendorong anak untuk berbohong. Tidak kalah penting adalah mengetahui penyebab anak berbohong. Tugas orang tua adalah memberikan perhatian dan mengarahkan anak agar dapat bertanggung jawab dengan perilakunya. Orang tua harus menjadi role model bagi anak.

Memang menjadi seorang tua tidak mudah. Ada tanggung jawab yang besar. Akan tetapi memberikan manfaat dan balasan di dunia dan akhirat. Seyogyanya orang tua memperlihatkan sikap bijaksana dan menumbuhkan karakter mulia pada anak.

Menjadi Orang Tua Bijaksana

Judul                     : Menjadi Orang Tua bijaksana

Penulis                 : Rimalia, Riawani Elyta, Risa Mutia

Penerbit              : Penerbit Indiva

ISBN                      : 978 602 495 291 4

Tebal                     : 224 halaman

Cetakan               : 2020

Pengasuhan anak adalah bagian yang penting dari ajaran Islam yang mulia. Kehidupan yang semakin kompleks yang salah satunya merupakan dampak dari kemajuan teknologi telah membawa berbagai perubahan baik positif maupun negatif terhadap pola pengasuhan itu sendiri. Permasalahan pengasuhan yang timbul pun semakin kompleks.

Ditulis berdasarkan ilham pengasuhan dari Al Quran dan hadist, buku ini juga dibuat berdasarkan pengalaman penulis dalam berbagai seminar parenting baik online maupun offline, pengalaman pribadi dan pengamatan penulis terhadap permasalahan terbanyak yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan gaya bahasa ringan dan mengalir yang diharapkan mampu menjawab berbagai permasalahan terbanyak yang dihadapi para orang tua zaman now. Buku ini diharapkan hadir sebagai sahabat baik yang memberikan solusi jitu nan cerdas untuk berbagai persoalan tersebut. Insyaallah.

judul gambar
Indiva Media Kreasi, penerbit buku di Kota Surakarta, telah berkhidmat sejak 1 Agustus 2007. Mengusung tagline: Sahabat Keluarga.

Related Posts

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *