Di Bulan Ramadan tahun ini, pelajar di negeri ini menjalani ujian Penilaian Tengah Semester, atau yang biasa disingkat PTS. Hal ini membuat banyak orang, baik siswa maupun orang tua mengeluh. Anak saya sendiri pun sempat nyeletuk, “Ummi, kok puasa-puasa ujian sih, kan capek belajarnya.” Sementara, beberapa teman, sesama ibu, juga mengeluhkan hal yang sama. “Kasihan kan ya, masak anak-anak disuruh ujian, padahal kan sedang puasa.”
Ya, sekilas, ujian di waktu Puasa Ramadan memang berat. Apalagi untuk anak-anak. Namun, jika kita cermati lebih seksama, ternyata Ramadan justru menjadi waktu yang baik untuk proses belajar kita, tak terkecuali anak-anak kita. Sebagaimana kita tahu, banyak peristiwa besar yang tentunya menguras energi, pikiran dan waktu, ternyata terjadi di Bulan Ramadan. Perang Badar misalnya, terjadi pada bulan Ramadan. Perang Tabuk juga diawali dengan pembangunan parit yang terjadi pada Bulan Ramadan. Meski Islam mengenal konsep bulan-bulan haram, yaitu bulan yang dilarang untuk melakukan beberapa hal seperti berperang, ternyata Ramadan tidak termasuk dalam bulan haram. Empat bulan haram adalah Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab. Sementara, kemerdekaan negara kita tercinta, Indonesia, terjadi pada Bulan Ramadan juga.
Tentu antara perang dan ujian sangatlah berbeda, namun ada banyak kesamaan, bahkan perang pastinya memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan rahmat. Selain menjadi waktu untuk meningkatkan ibadah, Ramadan juga merupakan momen yang tepat untuk menambah ilmu. Maka, belajar di Bulan Ramadan justru merupakan hal yang sangat utama.
Ada beberapa alasan mengapa Ramadan justru sangat tepat untuk menjadi waktu kita dalam belajar. Berikut adalah lima keutamaan belajar di bulan Ramadan:
- Waktu Luang yang Lebih Banyak
Selama Ramadan, jam kerja dan jam sekolah biasanya dikurangi. Hal ini memberikan lebih banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk belajar. Dengan pengaturan waktu yang baik, kita dapat mengisi hari-hari di bulan Ramadan dengan kegiatan produktif seperti membaca, menghafal, dan memahami ilmu baru. - Malam Adalah Waktu yang Tepat untuk Belajar
Di bulan Ramadan, umat Muslim terbiasa bangun lebih awal untuk makan sahur. Momen ini bisa dimanfaatkan untuk belajar karena kondisi pikiran masih segar dan suasana sekitar lebih tenang. Waktu malam memang dikenal sebagai waktu yang baik untuk mendalami ilmu karena minim gangguan dan lebih mudah untuk berkonsentrasi. - Lapar Bisa Mempertajam Analisis dan Pemikiran
Menurut beberapa penelitian, berpuasa dapat meningkatkan fokus dan daya ingat. Dalam kondisi lapar, otak bisa lebih tajam dalam menganalisis sesuatu. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk memahami ilmu yang memerlukan pemikiran mendalam, seperti matematika, filsafat, atau tafsir Al-Qur’an. - Setan Dibelenggu, Pikiran Lebih Jernih
Dalam konsep yang diyakini oleh Kaum Muslimin, salah satu pengganggu atau hal-hal yang menyebabkan distraksi dalam proses berpikir adalah gangguan setan. Sementara, ingatan yang kuat adalah efek dari karunia Allah SWT. Allah SWT berfirman, “Ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.” (Al-Kahfi: 24). Salah satu keistimewaan bulan Ramadan adalah dibelenggunya setan-setan. Ini berarti kita memiliki kesempatan lebih besar untuk berpikir dengan jernih tanpa gangguan bisikan atau godaan yang dapat mengalihkan perhatian dari hal-hal bermanfaat, termasuk dalam menuntut ilmu. - Rahmat dan Hidayah Allah Berlimpah
Ramadan adalah bulan penuh rahmat dan hidayah. Allah SWT melipatgandakan pahala bagi siapa saja yang beramal baik, termasuk dalam menuntut ilmu. Dengan niat yang tulus dan usaha yang sungguh-sungguh, seseorang akan lebih dimudahkan dalam memahami dan menguasai ilmu yang benar.
Bulan Ramadan adalah waktu yang istimewa yang sebaiknya dimanfaatkan sebaik mungkin, tidak hanya untuk beribadah tetapi juga untuk menambah ilmu. Dengan mengoptimalkan waktu dan kondisi selama Ramadan, kita bisa meraih keberkahan yang lebih dalam perjalanan menuntut ilmu.
Namun, agar proses belajar menjadi optimal, tentu kita harus sebaik mungkin dalam menjalankan proses berpuasa, seperti sahur dan buka puasa dengan makanan yang bergizi, cukup istirahat dan tidur, mengurangi aktivitas yang tidak bermanfaat seperti begadang atau main game, dan melakukan gerakan olahraga ringan seperti senam dan peregangan. Agar anak-anak bisa lebih fokus dalam ujian, sebaiknya belajar dilakukan di malam hari, setelah sholat maghrib dan dilanjut selesai tarawih serta setelah makan sahur dan sesudah subuh. Pada malam hari, sediakan makanan dan minuman bergizi serta suplemen vitamin untuk membuat anak tetap sehat, bugar dan ceria. Jangan paksa anak untuk belajar jika kondisi sedang tidak fokus, kelaparan atau mengantuk.
Semoga kita semua dimudahkan dalam belajar di Bulan Ramadan.
Penulis: Afifah Afra