Kisah dimulai dengan terpilihnya Alif menjadi penulis yang dipercaya untuk menulis biografis dari sosok militer—ayah dari mentri yang mencalonkan diri menjadi presiden pada ajang pilpres tahun depan. Martin—orang kepercayaan sang mentri, memberikan mendapat bundelan yang lembar-lembar kertasnya mulai menguning kepada Alif. Bundelan itu berisi semua referensi yang dibutuhkan selama menulis naskah biografi.
Setelah menerima bundelan itu, Alif pun mulai membaca, sehingga latar waktu cerita membuat pembaca menengok pada tahun 1984. Diceritakan pada tanggal 12 September 1984 terjadi tragedi berdarah di Tanjung Tritis. Aparat tanpa pandang bulu menodongkan senjata sehingga banyak warga yang tumbang. Salah satu korban itu adalah Husein Abdul Rahman. Tapi siapa sangka ternyata Husein selamat dari kejadian nahas itu. Hanya saja dia tidak bisa lagi kembali ke kehidupannya yang dulu. Dia meninggalkan tanah air dengan membawa identitas baru dari sang penolong—Rusydi.
Kembali pada keadaan Alif. Demi mendapat ketenangan dalam menyelesaikan tulisannya, Alif memutuskan berlibur ke Tanjungpinang. Lagipula selama ini dia memang sudah terlalu terkungkung dengan rutinitas kerja yang tidak ada batasnya. Di sana dia bertemu dengan Revi. Gadis yang kemudian menjadi teman perjalanan dalam menjelajahi seluk beluk Tanjungpinang.
Pada mulanya semua rencana Alif berjalan lancar—berlibur dan menulis di malam hari. Tapi pada suatu hari dia menyadari benda bundelan yang paling penting itu hilang. (hal. 191) Dan ketika dia menemukan lagi bundelan itu, Alif menerima sebuah kenyataan yang tidak terduga. Bagaimana mungkin tulisan dalam bundelan itu mirip tulisan almarhum ayah Revi?
Tidak hanya terkejut pada kenyataan itu, dalam keadaan bingung untuk menyelesaikan tulisan, Alif membolak-balik terus bundelan itu. Siapa tahu dengan begitu dia akan menemukan ilham lagi. Alih-laih menemukan ilham, dia malah menemukan tulisan kamar 403 dan rangkaian kata sebuah nama.
Merasa perlu menjawab segala teka-teki itu, Alif memutuskan untuk meminta permohonan agar bisa bertemu sang menteri. Seperti dugaannya di tempat sang mentri, Alif melihat kamar 403. Dan ketika dia nekat memasuki tempat itu, sebuah rahasia yang selama ini tersembunyi akhirnya terkuak. Dan Alif berharap bisa mengungkap semua kebenaran meski dia tahu hanya setitik harapan yang dimiliki.
Judul : The Secret of Room 403
Penulis : Riawani Elyta
Genre : Novel
Ukuran : 14 x 20 cm
Harga : Rp 55.000