judul gambar
ArtikelBuku AnakResensiUnggulan

Buku Fiksi Anak Rekomendasi: Paket Si Pemberani

judul gambar

“Saya sebenarnya berminat dengan novel-novel anak terbitan Indiva, tapi … budget saya terbatas. Tolong dong, pilihkan buku-buku novel atau cerita anak yang paling Indiva rekomendasikan.”

“Tolong dong, pilihkan 3 buku anak yang perlu saya hadiahkan kepada anak-anak saya.”

“Saya punya anggaran sekitar Rp 100.000, kira-kira dapat berapa buku ya? Saya ingin membelikan untuk anak-anak saya.”
Lumayan sering saya mendapatkan permintaan semacam itu dari para Ayah atau Bunda yang ingin memfasilitasi putra-putrinya membaca. Meskipun saat ini gadget atau internet merajalela, ternyata masih banyak orangtua yang berusaha kerasa mengimbangi kebutuhan online mereka dengan terus memotivasi anak agar membaca. Bagaimanapun, sedahsyat apapun internet menawarkan sajian-sajian yang menarik—edukatif sekalipun, kami berpendapat bahwa tak akan ada yang bisa menggantikan manfaat membaca. Meskipun buku yang dibaca itu adalah sebuah buku cerita.

Bagi anak, membaca buku fiksi sangat penting untuk menumbuhkan imajinasi mereka. Selain itu, tokoh-tokoh baik yang digambarkan dalam sebuah kisah, merupakan teladan bagi anak-anak yang sedang mencari konsep dan identitas dirinya. Ahli psikologi, Albert Bandura, pernah mengeluarkan sebuah teori yang disebut sebagai vicarious reinforcement. Intinya, seseorang akan mendapatkan penguatan dari sosok yang bisa memberikan keteladanan, yang bisa menjadi model dalam berperilaku, termasuk tokoh-tokoh yang ada di dalam sebuah karya fiksi.

Lantas, apa jawaban saya terhadap pertanyaan tersebut? Sebenarnya, sulit sekali untuk memilih, mana buku-buku cerita anak di Indiva yang paling saya rekomendasikan, karena … semua bagus. Haha. Sebagai orang yang terlibat cukup intens dalam penerbitan buku-buku di Indiva, tentu saya dan tim menerapkan standardisasi yang lumayan ketat, mana naskah yang layak terbit, mana yang tidak. Semua naskah yang kami putuskan untuk terbit, tentunya sudah mengalami proses kurasi yang cukup berliku, editing yang cermat, dan berbagai proses lainnya yang membuat saya cukup percaya diri mengatakan, bahwa buku-buku Indiva semua berkualitas


Tapi, baiklah … jika harus memilihkan 3 buku yang paling saya rekomendasikan, untuk saat ini, saya memilih tiga buku anak ini. Tiga buku yang saya beri nama “Paket si Pemberani.”

  1. Kereta Malam Menuju Harlok, karya Maya Lestari Gf
  2. Rahasia di Balik Gerbang Hijau, karya Yas Marina Dewi
  3. Misteri Rumah Kosong, karya Azalea Hanania, Hafla Hanina, dan kawan-kawan

Mengapa ketiga cerita anak itu istimewa?

Kereta Malam Menuju Harlok ditulis oleh Maya Lestari Gf, salah seorang penulis senior yang saat ini sedang banyak dibicarakan karena konsistensinya dalam menghasilkan karya-karya berkualitas. Ketika pertama melihat naskah ini diikutkan dalam Kompetisi Menulis Indiva, beberapa tahun silam, saya langsung terpesona pada gaya kepenulisan Maya, dan akhirnya menjadikan novel ini sebagai salah satu unggulan. Akhirnya, novel ini menjadi juara kedua kompetisi tersebut. Novel ini berkisah tentang sosok Tamir, seorang anak berkebutuhan khusus yang tinggal di Panti Asuhan Kulila. Saat malam takbiran, dia dijemput sebuah kereta misterius, dan diturunkan di Harlok. Namun, selama di Harlok, dia justru dipekerjakan oleh Vled yang kejam di sebuah tambang. Dengan genre fantasi, novel anak ini sangat asyik dibaca, tak hanya oleh anak-anak, tetapi juga orang dewasa.

Rahasia di Balik Gerbang Hijau juga merupakan novel anak bergenre petualangan, yang ditulis oleh Yas Marina Dewi, seorang penulis bacaan anak, sekaligus Blogger dari kota Bandung. Novel ini diawali dari maraknya pencurian sepeda di kompleks perumahan tempat tinggal Amina, Brian, dan Fania. Kelakuan si pencuri semakin menjadi-jadi ketika si pencuri sampai berani menculik salah satu teman mereka supaya dapat diambil sepedanya. Amina dan kawan-kawannya sangat geram dan berusaha membongkar sindikat pencurian sepeda itu. Satu per satu petunjuk mulai muncul, tetapi tak jarang juga meleset dari perkiraan anak-anak.

Salah satu petunjuk yang mereka dapatkan adalah keberadaan Aben dan Pak Tisna yang selalu bermuka masam. Anak-anak yakin sekali jika tempat penampungan sepeda curian itu di sebuah bangunan besar setengah beratap yang memiliki gerbang hijau. Apakah Amina, Brian, dan Fania bisa menyelesaikan penyelidikan dengan tuntas? Apakah benar markas pencuri ada di balik gerbang hijau sebuah bangunan besar itu?

Buku ketiga, genrenya adalah kumpulan cerpen. Bedanya, jika Kereta Malam Menuju Harlok dan Rahasia di Balik Gerbang Hijau ditulis oleh penulis dewasa yang ditujukan untuk anak-anak, maka buku Misteri Rumah Kosong adalah karya anak-anak yang tergabung dalam lini Penulis Cilik Indonesia (PECI) Indiva. Azalea Hanania, Hafla Hanina, dan kawan-kawan. Mereka adalah penulis-penulis cilik yang mengikuti ekstra kurikuler kepenulisan dan jurnalistik di SDIT Nurhidayah, Surakarta. Meskipun ditulis oleh anak-anak, karya ini tidak kalah menarik.

Jadi, itulah 3 bacaan anak yang saya rekomendasikan untuk Ayah Bunda hadiahkan kepada anak-anak. Minat? Silakan cari saja di toko buku, marketplace atau mengontak agen dan reseller Penerbit Indiva. Bisa juga langsung kontak admin pemasaran Indiva di 081904715588.

Penulis: Afifah Afra.

judul gambar
Indiva Media Kreasi, penerbit buku di Kota Surakarta, telah berkhidmat sejak 1 Agustus 2007. Mengusung tagline: Sahabat Keluarga.

Related Posts

1 of 12

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *